1.Pengertian Kemasan
![]() |
| Ilustrasi Kemasan |
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006).
Menurut Kotler & Keller (2009), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010).
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.
2.Fungsi Kemasan
Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari pada itu. Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu:
1. Fungsi Protektif
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
2. Fungsi Promosional
Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.
Sedangkan menurut Kotler (1999), terdapat empat fungsi kemasan sebagai alat pemasaran, yaitu :
- Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
- Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
- Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.
- Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut:
- Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan.
- Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk.
- Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.
3.Tujuan Kemasan
Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan, yaitu:- Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya.
- Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.
- Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
- Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
- Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian.
- Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
- Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.
4.Jenis-jenis Kemasan
Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:- Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dll).
- Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
- Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
- Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.
- Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
- Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.
- Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
- Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
5.Proses Desain Kemasan
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.
Dalam perancangan atau mendesain suatu kemasan produk dapat kita memperhatikan beberapa aspek dasar dalam menentukan kemasan produk itu sendiri, diantaranya :
1. Daya Tarik Kemasan
Daya tarik kemasan sangat penting guna tertangkapnya stimulusoleh konsumen yang di sampaikan ke produsen sehingga diharapkan konsumen tertarik pada produk tersebut.Menurut Wiryo (1999:10) daya tarik visual kemasan dapat digolongkan menjadi dua yaitu: daya tarik visual dan daya tarik praktis.
A. Daya Tarik Visual, Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau lebel suatu produk mencakup warna, bentuk, merk/logo, ilustrasi, teks/tipografo, tata letak (Wirya, 1999:28-30).
A. Warna
Warna adalah suatu mutu cahaya yang dapat dipantulkan darisuatu objek ke mata manusia. Warna terbagi dalam kategori terang (mudah), sedang, gelap (tua).Fungsi dari pemilihan warna :
- Untuk identifikasi produk sehingga berbeda dengan produkpesaing.
- Untuk menarik perhatian, warna terang atau cerah kanmemantulkan cahaya lebih jauh dibandingkan dengan warnagelap.
- Untuk menimbulkan pengaruh, misalnya untuk meningkatkanselera konsumen terhadap produk makanan.
- Untuk mengembangkan asosiasi tertentu terhadap produknya.
- Untuk menciptakan suatu citra dalam mengembangkanproduknya.
- Untuk menghiasi produk.
- Untuk memastikan keterbacaan yang maksimum dalampenggunaan warna kontras.
- Untuk mendorong tindakan.
- Untuk proteksi terhadap cahaya yang membahayakan.
- Untuk mengendalikan temperatur barang didalamnya.
- Untuk membangkitkan minat dalam mode.
B. Bentuk
Bentuk kemasan disesuaikan dengan produknya pertimbanganyang digunakan adalah pertimbangan mekanis, kondisi penjualan,perkembangan penjualan, pemejangan dan cara-cara penggunaankemasan tersebut.
- Bentuk yang sederhana lebih disukai daripada yang rumit
- Bentuk yang teratur memiliki daya tarik lebih
- Bentuk harus seimbang agar menyenangkan
- Bentuk bujur sangkar lebih disukai dari pada persegi panjang
- Bentuk cembung lebih disukai daripada bentuk cekung
- Bentuk bulat lebih disukai wanita, sedang pria lebih menyukaibentuk siku
- Bentuk harus mudah terlihat bila dipandang dari jauh
C. Merk / logo
Tanda-tanda identifikasi seperti merek dengan logo perusahaanadalah meningkatkan daya tarik konsumen. Merek atau logo ini berperan sebagai Brand Image sehingga dipandang dapat menaikkan gengsi atau status seorang pembeli.
Misalkan :
- Gambar ayam jago berkokok sering diidentikan dengan jamu
- Tulisan AQUA Terkesan Air minum Dalam Kemasan
- Kata-Kata ‘Bukan basa-basi’ Mengingatkan suatu produk merk rokok
Syarat-syarat logo yang baik adalah :
- Mengandung keaslian
- Mudah dibaca atau di ucapkan
- Mudah di ingat
- Sederhana dan ringkas
- Tidak mengandung konotasi yang negative
- Tidak sulit digambarkan
D. Ilustrasi
Merupakan alat komunikasi sebuah kemasan bahasa universalyang dapat menembus rintangan perbedaaan bahasa. Ilustrasi initermasuk fotografi dan gambar-gambar untuk menarik konsumen.
E. Tipografi
Tipografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-pesan kitauntuk menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligusmenyerahkan konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuaidengan harapan produsen.
F. Tata letak
Tata letak adalah paduan semua unsur garfis meliputi warna,bentuk, merek ilustrasi, topografi, menjadi suatu kesatuan baruyang disusun dan di tempatkan pada halaman kemasan. Hal-halyang perlu di perhatikan dalam pengaturan tata letak adalah :
a. Keseimbangan
b. Titik pandang dengan menjadikan satu unsur yang palingmenarik
c. Perbandingan ukuran yang serasi
d. Tata urutan alur keterbatasan yang sesuai
dan sebagai syarat penggunaan pada konsumen kemasan harus dapat memberikan daya tarik praktis dalam penggunaannya. Daya tarik praktis ini merupakan efesiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor atau pengecer.
Daya tarik kemasan menurut Wirya (1999) antara lain :
- Kemasan yang menjamin dapat melindungi produk
- Kemasan yang mudah di buka atau di tutup kembali untukdisimpan
- Kemasan dengan porsi yang sesuai
- Kemasan yang dapat di gunakan kembali
- Kemasan yang mudah di bawah, di pegang dan dijinjing.
- Kemasan yang memudahkan pemakaian dalam menghabiskan dan mengisinya kembali.
Desain kemasan yang baik dapat mensinergikan dan mengintegrasaikan dari beberapa elemen desain dan fungsi kemasan, sehingga dihasilkan kemasan yang memiliki tingkat efektifitas, efisiensi dan fungsi yang sesuai baik dalam produksi kemasan sampai kegunaan kemasan.
6.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat desain kemasan
- Lakukan Survey
Lakukan survey untuk mengenal konsep desain kompetitor, seberapa pengaruh desain kompetitor terhadap penjualan produk. Buat Panelis dan poling untuk mengetahui sebarapa kuat kompetisi antara konsep desain produk anda dengan kompetitor. Dari hasil survey ini desainer akan mampu menciptakan konsep desain kemasan yang bisa bersaing.
2. Buat konsepdesain kemasan dalam beberapa alternatif.
Buatlah minimal 2 konsep desain kemasan sebagai bahan perbandingan antar dua konsep desain yang telah dibuat.
Pilihan terbanyak terhadap salah satu konsep menjadi indikasi karakter konsumen terhadap produk yang akan dikemas nantinya.
3.Ciptakan desain kemasan yang unik dan menarik dan berkarakter
Usahakan untuk menciptakan desain kemasan produk yang belum dipakai oleh produk lain. Sehingga produk yang ditawarkan memberikan kesan lebih menarik dan lebih unik dibandingkan produk lain dengan jenis usaha yang sama.
4.Sesuaikan desain kemasan dengan isi produk
Desain kemasan yang dirancang selayaknya harus mengacu kepada jenis dan karakter produk yang akan dikemas. Sehingga jangan sampai terjadi desain kemasan tidak memberikan corak produknya. Misal, desain sabun mandi tentunya berbeda dengan konsep desain pelumas mesin motor, sehingga kewajiban desainer memperkuat persepsi ini
5. Sesuaikan desain kemasan dengan karakter konsumen
Seorang desainer kemasan harus pandai menganalisa kelompok segmen produk yang akan dikemas sehingga acuan hebatnya sebuat desain kemasan bukan hanya pada bagus atau tidaknya dari sisi grafisnya, tapi bagaimana desain yang diciptakan tersebut selaras dengan sasaran pasar yang dibidik, sehingga calon konsumen tidak merasa asing dengan desain kemasan yang dibuat. Membuat desain kemasan produk sesuai dengan target pasarnya, bisa dibedakan berdasarkan umur konsumen, maupun jenis kelamin konsumen, kelas harga penjualan, dan budaya daerah.
7.Yang harus dipahami dalam merancang desain kemasan :
- Memahami proses printing
Selayaknya sebelum membuat konsep desain terlebih dahulu mengetahui bahan kemasan apa nantinya yang dipakai dan dicetak dengan jenis printing apa. Karena masing – masing bahan kemasan mempunyai karakter yang berbeda terkait hasil cetak yang kita desain. Demikian juga dengan teknologi printing apa nantinya desain kemasan kita akan dicetak, karena masing-masng teknologi cetak mempunyai karakter dan keunggulan serta kekuarangannya masing-masing.
Apabila sudah dipahami dengan printing apa kemasan dicetak, maka desain nantinya akan menyesuaikan dengan kemampuan printing.
- Mampu mensiasati biaya printing
Biaya printing termasuk salah satu kendala utama dalam mengkonsep kemasan produk UKM, sehingga dalam mendesain kemasan sangatlah penting diperlukan kemampuan mensiasati biaya printing agar tidak menjadi terlalu mahal.
8.Desain kemasan sebagai media komunikasi dan informasi
Desain kemasan selain untuk memberikan daya tarik dari sisi visual tentunya desain kemasan harus menjadi media komunikasi antara produsen dengan calon konsumen, sehingga dalam desain kemasan harus tercantum informasi-informasi yang harus diketahui oleh calon konsumen sehingga calon konsumen merasa tidak asing dengan produk yang dikemas. Perlu diketahui juga bahwa semakin lengkap informasi yang tercantum dalam kemasan semakin pula memberikan persepsi yang lebih baik kepada produk.
Yang harus dicantumkan dalam desain kemasan sbb :
- Nama produk / Nama makanan
- Komposisi / daftar ingredients
- Isi / netto
- Nama dan Alamat pabrik / importer
- Nomor BPOM / PIRT
- Info Halal
- Kode Produksi
- Tanggal kadaluwarsa
- Petunjuk cara penyimpanan
- Petunjuk cara penggunaan
- Nilai Gizi
9.PERUBAHAN DESAIN KEMASAN
Walaupun merosotnya penjualan mungkin tidak disebabkan oleh kemasan, ada baiknya kita menganalisis ulang desain kemasan. Tak satu pun desain kemasan yang dapat bertahan selamanya karena pada suatu masa tiba juga saatnya desain kemasan tersebut diperbaharui.
Sebuah kemasan yang semula kelihatan menarik dan segar lambat-laun akan terlihat ketinggalan dan menam-pakkan kesan usang. Ini dapat mematikan penjualan. Gejala ini mungkin disebabkan karena berubahnya kondisi sosial dan gaya hidup konsumen, perkembangan teknologi pengemasan, ataupun munculnya para pesaing dengan kemasan yang lebih unggul, dan berbagai kemungkinan sesuai kondisi pada masa yang sedang berjalan.
Inovasi pada kemasan memang perlu dilakukan asalkan kemasan baru tersebut tetap mempertahankan beberapa unsur lama. Dengan kata lain, evoiusi memang perlu digulirkan agar kemasan terkesan tetap mutakhir dan menjual.
Margaret H. Widelock, yang ikut merancang identitas baru Bakrie Group mengatakan: “Anda tak perlu kuatir untuk mengubah dan menyegarkan indentitas merek An¬da agar dapat tetap berada di depan pesaing.”
Demikian pula yang diungkapkan Ray Grainger, world general manager of sales British Airways, “Indentitas yang kami miliki sekarang memang telah membuat kami menjadi pemimpin dalam dunia penerbangan. Namun seluruh hasil riset mengharuskan kami untuk berubah lagi dalam mempersiapkan era yang dibawa oleh milenium baru.” Dan tidak tanggung-tanggung, untuk mengubah inden¬titas, British Airways mengeluarkan dana sebesar Rp 32 triliun. Dan hal serupa dilakukan juga oleh PT. Caltex Pasific Indonesia yang mengubah logonya dengan mengha-biskan biaya cukup besar, US $ 583,5 juta.
Perubahan desain kemasan yang merupakan indentitas produk memang diperlukan tapi jangan melakukan perombakan secara drastis yang dapat menyebabkan menjauhnya loyalitas merek dan memberi kesan pada konsumen adanya perubahan produk secara keseluruhan. Juga perubahan ja¬ngan dilakukan sesering mungkin karena dapat mengaburkan citra merek.
Beberapa alasan sebagai pertimbangan mengubah desain kemasan, antara lain:
- Turunnya penjualan
- Perubalian kecenderungan konsumen
- Perubahan sikap konsumen
- Perubahan kondisi pasar
- Kemasan pesaing lebih unggul
- Perkembangan bahan dan teknologi
- Perkembangan eceran baru
- Kebijakan pemasaran baru
Bagaimanapun pentingnya merubah desain kemasan dalam kondisi tertentu yang tersebut di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merubah desain kemasan, yaitu :
- Tidak drastic, Karena dapat menyebabkan menjauhnya loyalitas merek
- Jangan terlalu sering, Karena karena dapat mengaburkan citra merek.
Pada akhirnya desain kemasan merupakan tanggung jawab manajemen apakah perlu menggunakan seorang perancang profesional. Manajemen harus memutuskan apa yang dia inginkan, menetapkan pasar yang dituju, mengetahui kebutuhan pengecer dan konsumen, dan bekerja sama dengan desainer untuk merumuskan konsep kemasan yang tepat. Dan selanjutnya selalu mengamati pergeseran kehendak pasar ataupun perkembangan produksi para pesaing.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar